1.
Ilmu-ilmu yang
memberikan kontribusi pada ilmu perilaku keorganisasian antara lain :
a.
Psikologi adalah ilmu
pengetahuan
yang mempelajari perilaku manusia
dalam hubungan dengan lingkungannya. Psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang
mempelajari tentang jiwa.
b.
Sosiologi
berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan.
Walaupun banyak definisi tentang sosiologi
namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
c.
Antropologi
adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya
masyarakat suatu etnis
tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa
yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa.
d.
Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran Kata "Ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος
(oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos),
atau "peraturan, aturan, hukum,"
dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga."
e.
Ilmu sejarah
adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu
manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang
sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.
f.
Ilmu politik
adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik
serta deskripsi dan analisa sistem politik
dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.
2. Tujuan
Mempelajari Perilaku Organisasi
a)
Memahami
perilaku yang terjadi dalam organisasi baik itu perilaku individu maupun
perilaku kelompok.
b)
Setelah
memahami perilaku dalam sebuah organisasi, kita bisa meramalkan hal-hal apa
saja yang bisa terjadi di masa yang akan datang, seperti konflik.
c)
Dapat
mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi. Contohnya, jika
terjadi masalah dalam organisasi, kita mampu memberikan solusi terbaik untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
3.
Masalah
dalam Organisasi
Masalah
yang sering terjadi dalam sebuah organisasi khususnya dalam hal Kepemimpinan, Pengambilan
keputusan, Komunikasi dan Konflik yaitu pekerjaan yang di kerjakan oleh orang
yang bukan dibidangnya, keragu-raguan dalam pengambilan keputusan, Apresiasi
yang tidak tertampung, saling ketergantungan perkerjaan, adanya ketidak puasan
dan perasaan tidak adil akibat kepemimpinan yang kurang baik.
Kurangnya
komunikasi menyebabkan kesalah pahaman dalam penugasan dan menyebabkan konflik.
Selain itu, masih adanya pandangan tradisional dalam menghadapi konflik.
Hal-hal tersebut dapat menyebabkan
sebuah organisasi atau perusahaan menjadi susah untuk maju bahkan bisa
mengalami kemunduran.
4.
Teori Abraham Maslow dan Kaitannya dengan Motivasi
karyawan
·
Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah).
Manifestasi
kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan. Bagi
karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah-hadiah dan
fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif dasar dari
seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi
bagi organisasi.
·
Kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja (Safety
Needs).
Kebutuhan
ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam
kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan.
Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya
jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya.
·
Kebutuhan sosial (Social Needs).
Kebutuhan
akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar
kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan
pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya
sense of belonging dalam organisasi.
·
Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs).
Kebutuhan
akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul
dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.
·
Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self
actualization).
Setiap
orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan
kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali
nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang.
Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk
dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat
melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.
Teori
Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan diri sebagai
pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan dan pengembangan
individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat dimotivasikan oleh manajer dan
diarahkan sebagai subjek-subjek yang berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun
tidak, harus tumbuh sebagai subjek yang memenuhi kebutuhannya masing-masing
yang harus dicapainya dan sekaligus selaku subjek yang mencapai hasil untuk
sasaran-sasaran organisasi.
5. Tujuh Karakteristik Budaya
perusahaan
a. Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Karyawan diharapkan mampu berinovasi melalui ide-ide
kreatif serta mau mengambil resiko dari Inovasi yang dibuatnya.
Contohnya
: karyawan bagian Produksi, dituntut untuk menciptakan produk baru dan berani
mengambil resiko jika produknya kurang diminati di masyarakat.
b. Perhatian pada hal-hal rinci. Karyawan
harus memperhatikan pekerjaannya secara keseluruhan. Dari yang terbesar sampai
yang terkecil.
Contohnya
: memperhatikan produk yang akan di pasarkan, jangan sampai ada produk yang
rusak.
c. Orientasi hasil. Disini Manajemen di
tuntut untuk memberikan hasil yang maksimal.
Contohnya
: Perusahaan elektronik menargetkan Hasil/produk 1000 unit dalam sebulan,
sehingga perusahaan berusaha memenuhi target tersebut sehingga kurang
memperhatikan proses dalam pengerjaannya.
d. Orientasi Orang. Hasil-hasil keputusan
manajemen diharapkan mampu memberikan efek positif bagi orang – orang yang
berada dalam organisasi.
Contohnya
: memenuhi kebutuhan
yang bersifat fisiologis seperti kenaikan gaji, fasilitas serta keamanan dan
keselamatan kerja.
e. Orientasi Tim. Setiap karyawan di
harapkan mampu untuk bekerja secara berkelompok/tim. Tidak melakukan tugas
secara sendiri-sendiri. Karena Setiap pekerjaan yang dikerjakan
sendiri akan sulit mencapai hasil (sempit). Sebaliknya apabila dikerjakan
bersama-sama akan menjadi mudah (lapang).
Contohnya
: Merakit sebuah mobil, apabila di kerjakan secara individu hanya menghasilkan
1 buah mobil perbulan. Namun, apabila di kerja bersama/Tim sebanyak 3 orang
akan menghasilkan 4 buah mobil perbulan.
f. Keagresifan. Karyawan di tuntut
untuk bekerja keras dibidangnya masing-masing sehingga tercapainya suatu tujuan
secara optimal.
Contohnya
: Mengurangi istirahat yang berlebihan saat sedang bekerja / bersantai-santai.
g. Kestabilan. Berusaha mempertahankan
atau tidak merubah kegiatan utama organisasi sehingga dapat mengukur
pertumbuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar